Laman

Rabu, 02 Oktober 2013

MENGANALISIS DIKSI PADA PERCAKAPAN KARTUN DORAEMON EPISODE "TEROPONG AJAIB" TAYANG TANGGAL 29 AGUSTUS 2013

                                                            Teropong Ajaib

Disebuah gang kecil..
Giant : Tik tak tik tak.. ini jurus kuda lari (sambil memainkan yoyo).
Suneo : Wah pintar, Giant hebat (bertepuk tangan).
Nobita : Kembalikan yoyoku Giant (memohon ke arah Giant).
Giant : Ah, aku tahan dulu ya (sambil memegang yoyo Nobita).
Nobita : Apa? Itu tidak adil, tidak adil (sambil mengeluh kepada Suneo dan Giant).
Sunoe : Tidak apa-apa, lagi pula Nobita kan tidak bisa main yoyo, apa salahnya dipinjamkan kepada Giant, Nobita, ya kan?
Giant : Iya betul!
Nobita : Aaah (memundurkan badannya karena menghindari lemparan yoyo dari Giant).
Giant : Eh, kalau sudah bisa baru aku kembalikan.
Lalu, Giant dan Suneo beranjak pergi, dan hanya tertinggal Nobita sendirian di gang itu.
Nobita : ah ah tapi…. Huaaaa (menangis).
Di kamar Nobita….
Nobita : Huaaaaaa (berdiri sambil menangis)
Doraemon : Lagi-lagi pengecut, kamu minta saja sendiri,aaaarg (berdiri sambil berteriak-teriak).
Nobita : Tapi aku tidak bisa (masih menangis).
              Pasti tidak akan dikembalikan (tertunduk).
Doraemon : Benar-benar payah (mencari sesuatu di kantongnya).
                  Teropong ajaib (mengeluarkan sebuah teropong dari kantongnya) .
Nobita : Apa itu? (kaget melihat benda yang dikeluarkan Doraemon).
Doraemon : Alat ini untuk mengambil benda-benda yang jauh, misalnya… emmm mana ya? (mengamati sekitar gang dari jendela).
                   Oh, ada, itu dorayaki (melihat seorang anak memegang dorayaki, lalu Doraemon mengambil Dorayaki milik anak itu).
                  Nah, aku dapat (memakan dorayakinya dengan bahagia).
                Eeeemm eeemm, enak, enak sekali..
ah, itu ibu, ayo kita kagetkan (melihat ibu berjalan menuju rumah sambil membawa barang belanjaan).
               Kalau ada benda yang kamu mau ambil, ambil saja dengan tanganmu sendiri (mengambil balanjaan ibu tanpa sepengetahuan ibu).
Ibu : Ah belanjaaku, ah belanjaanku (kebingungan, lalu langsung berlari masuk ke dalam rumah).
        Tolong… tolong… belanjaanku… belanjaanku… tolong… (memasuki rumah sambil berteriak-teriak).
Doraemon : Ini belanjaannya (memberikan belanjaan kepada ibu).
Ibu : Ah, aneh sekali, heh (kebingungan, lalu pergi kedapur).
Nobita : Dengan alat ini aku bisa mengambil yoyoku dari Giant (memegang teropong dengan semangat).
Doraemon : Sebelumnya latihan sedikit.
Nobita : Yah, aku mau mengambil apa ya…. (mengamati lingkungan sekitar tempat tinggalnya).
             Ah, kucing pencuri, ah baiklah, ah yah (melihat seorang ibu sedang mengejar seekor kucing) .
Doraemon dan Nobita : Aaaahh.
Nobita : Salah ambil (memegang seorang ibu yang mengejar kucing).
Doraemon dan Nobita : Maafkan, maafkan, maafkan kami bu, maafkan kami, maafkan ya (dimarahi olaeh ibu).
Doraemon : Kamu harus lebih tepat mengintainya (berjalan menuju kamar).
Di kamar
Nobita : Nah, itu dia (melihat kucing sedang duduk di pohon).
Doraemon : Wah hilang (panik karena Nobita tiba-tiba menghilang).
Nobita : Aduh, Doraemon tolong, aduh lagi-lagi aku salah menggunakannya, tolong Doraemon, tolong, aduh, tolong… (tergantung di pohon).
Doraemon : Oy, kalau mau pulang keker arahnya kesebelah sini (berteriak-teriak dari dalam rumah).
Nobita : Artinya, bisa pergi ketempat benda yang mau diambil, asik juga (duduk di atas pohon).
             Ah, ya, aku mau buat Sizuka kaget, ah ya, ah, itu dia (meneropong Sizuka).
Nobita : Sizuka (Nobita muncul tiba-tiba dihadapan Sizuka yang sedang asik membaca buku di teras lantai dua rumahnya).
Sizuka : Ah, Nobita sejak kapan? (kaget).
Nobita : Ah, maaf ya, aku sedang mencari Giant, hah, sampai nanti… daaaaah (pergi berpindah-pindah tempat menggunakan teropong).
Sizuka : Nobita… (kebingungan).
Nobita berpindah-pindah tempat, dari satu atap ke atap yang lainnya untuk menemukan Giant.
Hingga sampai di cerobong asap di sebuah pabrik.
Nobita : Sedikit menakutkan, tapi seru juga, hah ah ah asap pemandian umum, gawat.. uhuk uhuk (batuk terkena asap pemandian umum).
        Ah, disitu saja aku (menunjuk sebuah menara marcusuar).
Nobita : Kalau di sini aku bisa tenang mencari Giant.. ah sedang bermain bisball (mengamati anak-anak sedang bermain bisball di lapangan).
Pemain bisball : Strikeee.
Nobita : Ahhhahahihihi, pukulannya tidak kena, tentu saja (terus mengamati jalannya permainan bisball).
Pemain bisball : a a a a a  aa (kebingungan, karena bolanya tiba-tiba menghilang). Mana bolanya ya….
Nobita : Hihihi, sekarang aku lempar, ih (melemparkan bola ke arah pemain bisball).
Pemain bisball : aaahh ( kebingungan Sambil memukul bola yang tiba-tiba ada di hadapannya) ooouuhhh.
Nobita : Ah, asik berhasil, asik sekali hahahaha… sekarang aku cari rumah Giant, hah (mengamati     lingkungan sekitar). Hah, pencuri.(melihat sebuah rumah yang kemasukan pencuri).
Di dalam rumah itu, pencuri sedang mencari sesuatu.
Nobita : Hei, hentikan, hentikan (sambil memukul-mukul kepala pencuri).
Pencuri itu pun kebingungan.
Nobita : Hentikan… hentikan.. (kembali memukul kepala pencuri).
Pencuri : Aduh.. aduh.. ouooohoh aaah, tolong, ua ua ua tolong (berlari keluar rumah).
Nobita : Tidak bisa, kamu tidak bisa lari dari tanganku, huh pencuri (terus mengawasi pencuri itu sambil menarik pencuri itu tanpa terlihat).
Pencuri : Aaahh aduh aduh aduh aa aa uuuaa… pak, pak polisi, pak polisi tolong, pak polisi tolong, aduuuh (tersungkur di hadapan pak polisi).
Polisi : Orang aneh, cepat pergi sana.
Nobita : Hahahahiihi, aku jadi seperti orang hebat, haha asik. Hah itu Giant, akhirnya ketemu (melihat Giant di lapangan kecil sedang bermain yoyo dengan Suneo).Aku akan ambil yoyonya.. ah berhasil dapat (berhasil mengambil yoyo miliknyatanpa sepengetahuan Giant).
Giant : Hah? Hah? Hah? A a a a, dimana yoyonya? Uuh (marah-marah kepada Suneo).
Suneo : Aku tidak tau, mungkin di sekitar sini Giant (ketakutan).
Giant : Ayo cari (berkeliling mencari yoyo di lapangan).
Nobita : Seenaknya saja mengambil barang orang, aku akan kerjain dia, uh, iya asik (memukul kepala Suneo dari jauh).
Suneo : Aduh aduh aduh, Giant apa yang kamu lakukan? (berpaling menghadap Giant).
Giant : Apa maksudmu, hah ?
Suneo : Tidak..tidak, tidak apa-apa, tidak (ketakutan).
Nobita : Hahahaha, sekali lagi (mencopot baju Giant dari jauh).
Giant : Keterlaluan,aduh, lihat, aahhh…
           (mengejar Suneo yang tidak tau apa-apa).
Suneo : Aku tidak tau, aku tidak tau.
Giant : Keluarkan, keluarkan, cepat !
Suneo : Aku tidak tau (sambil terus berlari).
Nobita : hahahaha, kalau begini perasaanku jadi puas. Oh iya, aku akan kembalikan kepadanya (menaruh baju Giant dikamar giant).
Polisi : Oy, turun dari situ! Disana berbahaya, ayo cepat turun ! (berteriak dari bawah menara).
           Wah, gawat! Pulang kerumah (mencari arah rumah).
Polisi dan warga : Hah, menghilang (kebingungan).
Doraemon : Sudah selesai, untunglah Nobita (berbicara pada Nobita di dalam kamar)
Malam hari.
Nobita : Bisa juga dipakai sebagai teropong bintang ya ? Wah, bintangnya bagus sekali Doraemon. Aku mau mengambilnya.
Booomm, bintang yang berupa bongkahan batu besar pun jatuh di kamar Nobita, membuat kamarnya hancur berantakan. Mereka berdua pun berteriak.
Doraemon : Jangan diambil bintangnya.
Nobita : Sudah diambil, bagaimana?
Doraemon : Aduh kamu ini, bagaimana kalau sudah begini, aduh nobita…






Refrensial
Nonrefrensial
Lesikal
Denotatif
Yoyo
Karena
Puas
Pintar
Suneo
Lagipula
Hilang
Pengecut
Laki-laki
Tapi
Bintang
Payah
Ibu
Misalnya
Seru
Aneh
Kamu

Gawat
Kaget
Dia

Jauh
Tenang
Nobita

Ada
Hebat
Sizuka

Asap pemandian
Pencuri
Giant

latihan

Teropong bintang

Dapat

Kucing

Betul

Aku

Pak polisi

Dari situ

Tidak adil



Tidak bisa



Tidak kena



Jurus kuda lari




Idiomatikal
Polisemi
Homonim
Konotatif
Keluarkan
Tangan
Bisa
Lari dari tanganku
Keterlaluan



Teropong ajaib
















Gramatikal
Makna Kata
Konseptual

Sekali lagi
Pemandian
Kucing

Mengambil
Belanjaan


Menghilang



Menakutkan
















Tidak ada komentar:

Posting Komentar