1.Pengertian berbicara
Keterampilan berbicara merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang mengungkapkan pendapat atau pikiran dan perasaan kepada seseorang atau kelompok secara lisan baik secara berhadapan ataupun dengan jarak jauh.
2. keterkaitan membaca dengan keterampilan lainnya
Aspek-aspek keterampilan bahasa lainnya yang berkaitan dengan keterampilam berbicara adalah menyimak, membaca, dan menulis. Keempat aspek tersebut berkaitan erat, antara berbicara dengan menyimak, berbicara dengan menulis, dan berbicara dengan membaca.
a. Hubungan Berbicara dengan Menyimak
Berbicara dan menyimak adalah dua kegiatan yang berbeda namun berkaitan erat dan tak terpisahkan. Kegiatan menyimak didahului oleh kegiatan berbicara. Kegiatan berbicara dan menyimak saling melengkapi dan berpadu menjadi komunikasi lisan, seperti dalam bercakap-cakap, diskusi, bertelepon, tanya-jawab, interview, dan sebagainya.
Kegiatan berbicara dan menyimak saling melengkapi, tidak ada gunanya orang berbicara bila tidak ada orang yang menyimak. Tidak mungkin orang menyimak bila tidak ada orang yang berbicara. Melalui kegiatan menyimak siswa mengenal ucapan kata, struktur kata, dan struktur kalimat.
Keterampilan berbicara menunjang keterampilan bahasa lainnya. Pembicara yang baik mampu memberikan contoh agar dapat ditiru oleh penyimak yang baik. Pembicara yang baik mampu memudahkan penyimak untuk menangkap pembicaraan yang disampaikan.
Berbicara dan menyimak merupakan kegiatan berbahasa lisan, dua-duanya berkaitan dengan bunyi bahasa. Dalam berbicara seseorang menyampaikan informasi melalui suara atau bunyi bahasa, sedangkan dalam menyimak seseorang mendapat informasi melalui ucapan atau suara.
b. Hubungan Berbicara dengan Membaca
Berbicara dan membaca berbeda dalam sifat, sarana, dan fungsi. Berbicara bersifat produktif, ekspresif melalui sarana bahasa lisan dan berfungsi sebagai penyebar informasi. Membaca bersifat reseptif melalui sarana bahasa tulis dan berfungsi sebagai penerima informasi.
Bahan pembicaraan sebagian besar didapat melalui kegiatan membaca. Semakin sering orang membaca semakin banyak informasi yang diperolehnya. Hal ini merupakan pendorong bagi yang bersangkutan untuk mengekspresikan kembali informasi yang diperolehnya antara lain melalui berbicara.
c. Hubungan Berbicara dengan Menulis
Kegiatan berbicara maupun kegiatan menulis bersifat produktif-ekspresif. Kedua kegiatan itu berfungsi sebagai penyampai informasi. Penyampaian informasi melalui kegiatan berbicara disalurkan melalui bahasa lisan, sedangkan penyampaian informasi dalam kegiatan menulis disalurkan melalui bahasa tulis.
Informasi yang digunakan dalam berbicara dan menulis diperoleh melalui kegiatan menyimak ataupun membaca. Keterampilan menggunakan kaidah kebahasaan dalam kegiatan berbicara menunjang keterampilan menulis. Keterampilan menggunakan kaidah kebahasaan menunjang keterampilan berbicara.
3. Jenis-jenis keterampilan berbicara
a. Diskusi
Diskusi adalah sebuah
interaksi komunikasi antara dua orang atau lebih/kelompok untuk mencapai suatu
kesepakatan bersama.
b. Percakapan
Percakapan adalah
sebuah interaksi komunikasi antara dua orang atau lebih/kelompok.
c. Pidato
Pidato adalah sebuah
kegiatan berbicara di depan umum atau berorasi untuk menyatakan pendapatnya,
atau memberikan gambaran tentang suatu hal.
d. Ceramah
Ceramah merupakan
kelompok berbicara satu arah dimana pembicara menyampaikan gagasannya kepada
pihak lain dan tidak memerlukan reaksi sesaat dalam bentuk bicara yang berupa
tanggapan atau respon.
4. Aplikasi berbicara dalam pembelajaran
Dalam pembelajaran, melatih keterampilan berbicara perlu adanya metode atau teknik yang tepat agar keterampilan berbicara meningkat. Ada beberapa metode atau teknik dalam melatih keterampilan berbicara, diantaranya :
4. Aplikasi berbicara dalam pembelajaran
Dalam pembelajaran, melatih keterampilan berbicara perlu adanya metode atau teknik yang tepat agar keterampilan berbicara meningkat. Ada beberapa metode atau teknik dalam melatih keterampilan berbicara, diantaranya :
1) Metode Jigsaw. Metode jigsaw adalah metode pidato tanpa teks.
2) Metode Audio-lingual adalah suatu metode yang mana banyak
melakukan praktekpraktek dan latihan-latihan dalam berbahasa baik dalam bentuk
dialog, khitobah dan lain-lain.